Objek kajian semiotika Film Yowamushi Pedal

 


Nama: Rizaldi Risqi Maulana

Npm : 202246500898

Kelas : R3L

Mata Kuliah : Filsafat Seni

   Objek kajian semiotika Film Yowamushi Pedal 


Pendahuluan 

 Yowamushi Pedal adalah anime yang dibuat berdasar manga bikinan Wataru Watanabe, kisahnya berkisar tentang proses seorang Onoda Sakamichi, siswa geeks yang bertransformasi menjadi pembalap sepeda di klub sepeda sekolahnya dengan keahlian khusus di tanjakan (climber).

Onoda sendiri awalnya tak pernah menyangka bahwa dia punya kemampuan untuk menjadi pembalap sepeda, bahkan sepeda yang dimilikinya sebenarnya adalah city bike dengan keranjang di depan seperti yang biasa ibu-ibu pakai jika ingin ke pasar.  

Dengan sepeda itulah dia pulang pergi dari rumah ke sekolah, sekaligus sekali sepekan dipakai ke Akihabara yang jaraknya sekitar 90 km, dengan alasan menghemat uang tiket kereta, biar bisa membeli pernak pernik action figure maupun CD dan koleksi lainnya terkait dengan tontonan anime favoritnya.  Di Akihabara dia tak sengaja bertemu dengan pesepeda lainnya bernama Naruko yang nantinya juga bakal jadi teman satu klub sepeda.

Pertemuan tak disengaja dengan anak baru yang ternyata pesepeda balap bernama Imaizumi di lereng curam di belakang sekolah yang biasa dilalui Onoda berlanjut dengan rencana untuk membikin klub anime, tetapi ujung-ujungnya mereka malah bergabung di Sohoku Bicycle Club dan latihan bersama para senior Kinjou, Makishima dan Tadokoro untuk persiapan lomba balap sepeda bergengsi bernama Inter High.


Rumusan Permasahan 

1. Apa saja bentuk tindak permasalahan langsung yang terdapat dalam drama yowamushi pedal? 

2.Bagaimana dan mengapa perilaku agresi muncul menjadi prioritas dalam film yowamushi pedal

Tujuan

1. Dimana Karakter Shingo Kinjo dalam story nya dia hampir berhasil memenangkan kejuaraan internasional high namun digagalkan oleh Juichi Fukutomi yang dimana dia curang menjatuhkan Shingo Kinjo

2. Dimana Sebuah sekolah yang memiliki club sepeda mengikuti perlombaan sebuah internasional high yang dimana memiliki saingan dari sekolah lain bernama Hakone dimana sekolah tersebut selalu menang tapi pada akhirnya yang menjadi juara dari sekolah sohoku 

Pembahasan 

Walaupun ini adalah anime tentang sepeda balap, tapi secara umum bercerita tentang sisi-sisi menarik dari sepeda itu sendiri, bagimana pentingnya latihan, disiplin dan menghargai kemampuan sesama anggota tim serta bagaimana cara menyemangati diri sendiri sekaligus kawan saat dalam keadaan lelah dan putus asa.

Analisis semiotika 

  1. Tanda (Signs):

    • Ikon: Identifikasi ikonik dari karakter, sepeda, atau latar belakang dapat diidentifikasi sebagai tanda-tanda ikonik yang mewakili objek sebenarnya.
    • Indeks: Beberapa tanda dapat menjadi indeks, yang menunjukkan hubungan kausal atau keberadaan suatu hal. Misalnya, keringat di wajah karakter dapat menjadi indeks kelelahan atau usaha yang besar.
  2. Simbol:

    • Simbolisme karakter: Warna, kostum, atau atribut karakter dapat berfungsi sebagai simbol yang menggambarkan sifat atau peran karakter.
    • Simbol sepeda: Sepeda sebagai objek dapat memiliki makna simbolis, mewakili tantangan, kecepatan, atau ketangguhan.
  3. Makna Denotatif dan Konotatif:

    • Denotatif: Mengacu pada makna literal atau deskriptif dari suatu tanda. Misalnya, adegan balapan sepeda di jalan menunjukkan aktivitas fisik sepeda.
    • Konotatif: Mengacu pada makna yang lebih mendalam atau simbolis dari suatu tanda. Sebagai contoh, penempatan karakter di puncak bukit mungkin menggambarkan pencapaian atau ketangguhan.
  4. Framing dan Komposisi Visual:

    • Pengaturan framing: Bagaimana adegan diatur dalam bingkai, serta teknik pengambilan gambar, dapat memberikan nuansa atau emosi tertentu.
    • Pemilihan shot: Pemilihan jenis shot dapat membawa makna tambahan dan fokus pada elemen tertentu.
  5. Waktu dan Ruang:

    • Sequencing: Urutan peristiwa dan penggunaan flashback atau flashforward dapat membentuk narasi dan memengaruhi pemahaman penonton.
    • Pengaturan tempat: Lokasi dan latar belakang dapat memberikan konteks budaya atau sosial yang penting.
  6. Audio:

    • Musik dan suara: Penggunaan musik, efek suara, dan dialog dapat memberikan lapisan emosional dan mendukung narasi.

   Kimpulan 

"Yowamushi Pedal" menyoroti semangat perjuangan dan ketekunan dalam mencapai tujuan. Karakter utama, Onoda Sakamichi, awalnya adalah seorang pemula atau "yowamushi," tetapi dengan tekad dan kerja keras, dia tumbuh menjadi seorang pembalap yang tangguh.


 


Comments

Popular posts from this blog

tugas filsafat seni 2